Senin, 21 Maret 2022

SEJARA, LAMBANG DAN MAKNA LOGO GMNI


Sejarah GMNI

Dalam dunia Pendidikan Tinggi baik Universitas maupun Sekolah Tinggi memiliki organisasi Ekstra maupun Intra Kampus. Organisasi Ekstra adalah organisasi yang berada diluar kampus dan tidak terikat secara administrasi di dalam wilayah domain kampus.

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) adalah salah satu organisasi mahasiswa ekstra kampus yang terdapat di seluruh wilayah Indonesia.

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, atau disingkat GMNI, lahir sebagai hasil proses peleburan tiga organisasi mahasiswa yang berasaskan Marhaenisme Ajaran Bung Karno. Ketiga organisasi itu ialah:

1. Gerakan Mahasiswa Marhaenis, berpusat di Jogjakarta.
2. Gerakan Mahasiswa Merdeka, berpusat di Surabaya.
3. Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia (GMDI), berpusat di Jakarta.

Pada awal bulan September 1953 GMDI melakukan pergantian kepengurusan dan kepengurusan baru ini berkeinginan untuk mempersatukan ketiga organisasi yang seasas itu dalam satu wadah. Setelah menyampaikan keinginan ini kepada kedua pimpinan organisasi lain dan ternyata mendapat sambutan positif.

Setelah melalui serangkaian pertemuan penjajaan, maka pada rapat bersama antar ketiga Pimpinan Organisasi Mahasiswa tadi, yang diselenggarakan di rumah dinas Walikota Jakarta Raya (Soediro), di Jalan Taman Suropati, akhirnya dicapai sejumlah kesepakatan antara lain:

Ketiga organisasi setuju untuk melakukan fusi wadah bersama hasil peleburan tiga organisasi ini bernama Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesa (GMNI), Asas Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesa (GMNI) adalah Marhaenisme ajaran Bung Karno dan sepakat untuk mengadakan Kongres pertama GMNI di Surabaya.

Kongres pertama GMNI dilakukan di Surabaya pada tanggal 23 Maret 1954 dengan dukungan Bung karno dan momentum inilah yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi (Dies Natalis) GMNI.

Lambang GMNI

Berbentuk Perisai bersudut enam, atau tiga sudut diatas, dan tiga sudut dibagian bawah. Komposisi warna dua bidang Merah mengapit bidang Putih, tegak vertikal. Di tengah perisai terdapat lukisan Bintang Merah dengan Kepala Banteng Hitam sebagai pusat. Dibawah Bintang terdapat logo GMNI. Makna yang terkandung:

Tiga Sudut atas Perisai melambangkan Marhaenisme “Sosio-Nasionalisme, Sosio-Demokrasi dan Ketuhanan Yang Maha” Tiga Sudut bawah Perisai melambangkang Tri Dharma Perguruan Tinggi Warna Merah berarti Berani, warna Putih berarti suci. Makna komposisi: Keberanian dalam menegakkan Kesucian. Bintang melambangkan ketinggian cita-cita, serta keluhuran budi. Kepala Banteng Miring kekiri, Sebagai lambang atau simbol kekuatan rakyat dan perlawanan. Warna Hitam melambangkan keteguhan pendirian dalam mengemban tugas perjuangan.

LOGO GMNI

Logo GMNI berbentuk tulisan yang terdiri dari empat huruf yaitu huruf “G”, “M”, “N”, “I” dengan komposisi sebagai berikut:

Huruf “G” yaitu kependekan dari kata “GERAKAN” ditulis dalam huruf  Kapital (huruf besar). Huruf “M” yaitu kependekan dari kata “MAHASISWA” ditulis dalam huruf kecil. Huruf “N” yaitu kependekan dari kata “NASIONAL” ditulis dalam huruf kecil. Huruf “I” yaitu kependekan dari kata “INDONESIA” ditulis dalam huruf Kapital (huruf besar).

Makna “Gerakan” dalam nama GMNI

GMNI adalah suatu organisasi Gerakan, atau dalam bahasa inggris disebut ‘Movement’. Karena Gerakan GMNI dilakukan oleh sekelompok manusia yang berstatus ‘Mahasiswa’, maka GMNI disebut pula sebagai “Student Movement”. Gerakan yang dimaksud adalah suatu upaya atau tindakan yang dilakukan secara terencana dengan tujuan melakukan pembenahan atau pembaharuan yang meliputi semua aspek kehidupan sosial, politik, ekonomi, budaya dan lainnya untuk mencapai tujuan perjuangan.

Makna “Mahasiswa” dalam nama GMNI

GMNI sebagai organisasi mahasiswa sehingga yang dapat menjadi anggota GMNI adalah mereka yang berstatsu mahasiswa. Namun demikian, bahwa mahasiswa yang menjadi anggota GMNI adalah mereka yang menyetujui tujuan dan cara perjuanagn GMNI.

Makna “Nasional” dalam nama GMNI

GMNI adalah organisasi yang berlingkup nasional artinya bukan organisasi kedaerahan, keagamaan, kesukuan, atau golongan yang ersifat terbatas dan sempit. Makna nasional juga mengandung pengertian bahwa perjuangan GMNI bersifat Kebangsaan/Nasionalisme.

Makna “Indonesia” dalam nama GMNI

GMNI adalah organisasi yang berkedudukan di Negara Kesatuan Republik Indonesia dan oleh karenanya, GMNI bertugas dan bertanggung jawab serta mengutamakan keselamatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan seluruh elemen pembentuknya terutama kaum marhaen. “Indonesia” dalam GMNI juga bermakna sebagai simbol identitas GMNI yang berangkat dari proses kebangsaaan Indonesia.

Makna “Huruf” pada penulisan GMNI

Huruf “G” dan “I” pada GMNI huruf besar, bahwa aspek Gerakan Indonesia menjadi bagian yang ditonjolkan oleh GMNI. Huruf “m” dan “n” pada GMNI dengan huruf kecil dalam posisi sejajar sama tinggi dengan huruf lainnya adalah identitas/sifat GMNI sebagai organisasi mahasiswa yang berfaham kebangsaan (Sosio Nasionalisme), seperti yang diajarkan oleh Bung Karno. (Catt: Dalam hal surat menyurat singkatan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia ditulis dengan huruf kapital yakni GMNI)

Azas GmnI

AZAS MARHAENISME yaitu Sosio Nasionalisme, Sosio Demokrasi, dan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Motto Perjuangan GmnI

Motto perjuangan GMNI adalah PEJUANG PEMIKIR-PEMIKIR PEJUANG Yang memiliki arti Pejuang Rakyat yang selalu memikirkan perjuangan dan kelanjutan perjuangannya dan pemikir (intelektual) yang selalu mengabdikan ilmunya untuk perjuangan rakyat sepenuhnya.

Tujuan GmnI

Organisasi kader dan organisasi perjuangan yang bertujuan mendidik kader bangsa dalam mewujudkan Sosialisme Indonesia berdasarkan Pancasila 1 Juni 1945 UUD 1945

Arah Perjuangan GmnI

Sebagai organisasi perjuangan maka setiap kader GMNI tidak saja dituntut berjuang dan berpihak pada kepentingan rakyat tetapi sekaligus berjuang bersama-sama rakyat untuk melawan segala macam bentuk penindasan yang diakibatkan oleh sistem kapitalisme, imperialisme, kolonialisme dan feodalisme.

Sifat GmnI

GMNI adalah organisasi yang bersifat INDEPENDEN artinya secara organisatoris GMNI tidak berafiliasi kepada salah satu kekuatan politik tertentu, namun secara personal kader GMNI bebas menyalurkan aspirasi politiknya pada kekuatan sosial politik apapun.

Label: ,